Bagaimana Yanukovich kembali kembali menjadi kepala Ukraina

Bagaimana Yanukovich kembali kembali menjadi kepala Ukraina

Revolusi Oranye mengguncang Uni Soviet, mengantarkan pemerintahan yang pro-Barat di Ukraina yang tampaknya berdiri sebagai model untuk pasca-Soviet banyak negara berusaha untuk keluar dari otoritarianisme. Gerakan ini pecah setelah pengunjuk rasa menegaskan bahwa Mr Yanukovich telah berjaya di tahun 2004 pemilihan presiden overViktor A. Yushchenko hanya karena kecurangan yang meluas. Sebuah pemilihan baru diadakan, yang Bapak Yushchenko menang. Ia sudah mengumpulkan perhatian dunia ketika ia diracuni oleh dioksin selama kampanye, kejahatan tidak pernah terpecahkan.

Negara ini telah menjadi titik fokus dari perebutan pengaruh di ruang pasca-Soviet. Telah lama dibagi, dengan speaker Ukraina di wilayah barat ingin hubungan dengan Eropa dan speaker Rusia di timur dan selatan lebih simpatik ke Moskow.

Ukraina adalah salah satu negara terbesar di Eropa, dengan 46 juta orang, dan berfungsi sebagai titik transportasi penting untuk gas alam dari Rusia.

Pada bulan Februari 2010, Viktor Yanukovich F. kalah tipis Perdana Menteri Yulia Tymoshenko V. dalam pemilihan limpasan presiden. Ms Tymoshenko telah menjadi salah satu pahlawan Revolusi yang disebut Orange. Mr Yanukovich adalah pecundang dalam revolusi pro-Barat, yang meletus ketika para pengunjuk rasa menyatakan bahwa kemenangannya dalam pemilihan presiden tahun 2004 telah dinodai oleh kecurangan. Sebuah pemilihan baru diselenggarakan dan Mr Yanukovich dikalahkan setelah saingannya dia digambarkan sebagai antek Kremlin yang akan memerintah sebagai bos gaya lama Soviet.

Mr Yanukovich membuat cerdas dalam kampanye 2010 presiden, meskipun, berjanji bahwa ia adalah orang yang berubah. Dia mengatakan bahwa dia akan melindungi kebebasan politik dan media dan menjamin bahwa Ukraina akan memiliki hubungan hangat dengan Barat maupun Rusia tetangga. Tapi satu setengah tahun setelah menjabat dengan sumpah untuk mengejar hubungan dekat dengan Rusia, Mr Yanukovich mengawasi tindakan keras yang luas pada oposisi pro-Barat yang mencerminkan jenis taktik tekanan yang digunakan oleh sekutu-sekutunya di Kremlin.

Sumber:

The New York Times